Selasa, 01 Juli 2014

Cinta pada pandangan pertama

Aku sudah mulai bosan ketika teman-temanku bercerita mengenai cinta! Apalagi itu cinta pada pandangan pertama! Apa mereka sudah gila? Menurutku cinta harus disertai dengan berbagai macam pertemuan dan obrolan. Untuk itu ketika teman-temanku mendeklarasikan bagaimana rasanya cinta pada pandangan pertama, aku tak mendengarnya. Aku yakin bahwa itu cinta monyet! Tetapi pandanganku berubah ketika aku melihat seorang cowok yang biasa duduk dibelakang, aku tak pernah melihat cowok itu sebelumnya, sungguh tak pernah! Aku terlalu fokus ke pelajaran sehingga tidak melihatnya, bahkan ketika istirahat aku selalu pergi keperpustakaan. Itulah bodohnya aku mengapa tak pernah memperhatikan lingkungan sekitarku. Jujur saja aku tak tau namanya, bahkan seumur hidupku aku baru melihatnya ketika dia sedang mempresentasikan hasil pekerjaannya. Saat itulah aku tau bahwa dia ada! Dia begitu sempurna. Matanya bulat telur, senyumnya yang begitu indah bahkan melebihi indahnya bulan sabit yang hampir setiap malam kutunggu, alisnya yang tebal sering dia naik turunkan. Bahkan bisa-bisanya dia melawak ketika sedang mempresentasikan. Oh bodohnya aku! Tak pernah melihat ciptaan Tuhan sesempurna itu, senyumnya yang indah mampu membuat jantungku bergejolak, suaranya yang merdu selalu berdebam dikepalaku. Apa ini salahku? Yang tidak pernah menghargai seseorang disekitarku? Tidak aku tidak mau disalahkan hanya karena cinta, apalagi ini karena cinta pada pandangan pertama! Tolong hentikan langkahku agar tidak mengikuti dia, hentikan mataku agar tidak terus mencuri pandang terhadapnya, hentikan pikiranku agar tidak membayangkan dia! Aku ingin tuli agar tidak bisa mendengar suaranya. Kenapa cinta pada pandangan pertama dapat membuatku seperti orang gila. Bahkan aku sering merindukannya ketika sehari saja tidak melihatnya! Oh aku ingin bangun, tapi ini bukan mimpi! Ini sangat konyol cinta pada pandangan pertama yang sama sekali tak kupercayai ternyata dapat membuatku gila! Sekarang aku mengaku bahwa cinta pada pandangan pertama itu ADA! Dan ternyata itu lebih mengesankan daripada cinta yang lainnya, aku bersyukur bisa mencintainya hanya lewat sekali pandang.